Jumat, 06 November 2020

Wirausahawan Muda

 



Masa muda merupakan masa gemilang dalam melakukan banyak hal. Salah satunya menjadi wirausaha muda. Kehadiran wirausaha muda dikala bangsa sedang mengalami krisis global, mampu menciptakan peluang bagi dirinya untuk memperoleh pendapatan tertentu dan dapat memberikan kesempatan kerja bagi orang lain.

Tak heran mengapa kalangan muda lebih giat menjadi wirausaha masa kini, disebabkan karena pola pikir mereka yang telah diubah dari hanya sekadar menjadi pegawai di suatu perusahaan menjadi seorang pebisnis muda yang semangat, energik, dan kreatif. Wirausaha muda biasanya memiliki ide-ide cemerlang dan berani mengambil risiko bisnis. Berawal dari usaha kecil-kecilan atau yang biasa disebut sampingan, hingga menjadi pebisnis profesional.

Sebelum memulai usahanya, biasanya wirausaha pada tahap pemula harus mengetahui komponen dan strategi membuka usaha baru. Komponen utama yang sebaiknya diteliti dan dievaluasi oleh seseorang yang ingin sukses untuk membuka usaha baru yaitu apakah dengan adanya suatu kesempatan, kita mampu menangkap dan menjalankan usaha di kemudian hari.

Ditambah dengan kemampuan wirausahawan dalam membentuk suatu tim manajemen yang solid demi membangun kerjasama yang baik. Bangun networking untuk pertemanan atau berpartner atau berkolaborasi dengan baik, karena dasarnya kegiatan bisnis tidak bisa sendiri. kemudian, apakah berbagai sumber daya yang diperlukan tersedia dengan cukup, minimal sumber bahan baku, sumber daya manusia, sumber daya modal (Bygrave, 1994). Lebih jauh jika memungkinkan, mampu menguasai semua faktor produksi utama atau 6M (Man, Money, Material, Machine, Method, and Market) ditambah sumber daya tanah dan manajemen (Leonardus, 2009:74). 

Setelah mengetahui komponen agar berhasil membuka usaha baru, selanjutnya bagaimana strategi yang dilakukan untuk menangkap peluang usaha baru? Pertama, pilihan dan strategi berbasis besar yaitu mencari keunggulan di dalam persaingan bisnis. Kedua, pilihan dan strategi berbasis biaya yaitu mengharuskan perusahaan untuk menjadi produsen dengan biaya paling murah dibandingkan dengan produk dan/atau jasa pesaing produk dan/atau jasa terdekat. Ketiga, pilihan dan strategi berbasis diferensiasi yaitu pemusatan keunikan produk dan/atau jasa perusahaan. Dan keempat, pilihan dan strategi fokus yaitu target golongan pasar yang khusus atau berfokus pada pasar yang belum digarap.

Singkatnya, jenis usaha apa yang cocok dengan kebutuhan pasar saat ini? Strategi apa yang harus dilakukan dalam memilih jenis usaha baru? Pilihlah jenis usaha yang paling disukai (bisa bermula dari hobi), maupun buat produk dengan pola sederhana yaitu ATM ( Amati, Tiru, Modifikasi). Dan sebaiknya jangan memilih bisnis yang telah besar, walaupun kemampuan keuangan mungkin cukup memenuhi.

Melangkah lebih cepat, jangan ditunda-tunda, jangan takut memulai usaha dengan segara resikonya. Mulai dari usaha yang nilainya sangat berharga. Jadikan semua tantangan sebagai proses bisnis dan semua masalah menjadi pengalaman untuk berkembang. Bersabar dan terus berdoa, konsisten adalah kuncinya.

Resiko Menjadi Seorang Pebisnis

- Kebangkrutan, hal ini mungkin menjadi hal yang paling menakutkan untuk kamu dimana kita tidak tahu jika sewaktu-waktu bisnis yang dijalankan akan mengalami kebangkrutan. Bisa saja hal ini dikarenakan kalah bersaing, tidak bisa mengikuti tren pasar yang berkembang, dll.

- Persaingan yang ketat, ingat kamu tidak mungkin akan berdiri sendiri dalam bisnismu tersebut. Pasti kamu akan banyak menemukan bisnis-bisnis lainnya yang serupa dengan bisnismu, ini bisa menimbulkan persaingan antar bisnis tetapi tetap saja kamu harus bersaing secara fair dan sehat.

- Mengalami kerugian, tidak ada bisnis di dunia ini yang selalu berjalan tanpa adanya rintangan. Salah satu risiko bisnis yang perlu kamu tanggung adalah kerugian baik itu besar dan kecil, lihatlah peluang usaha atau pasar baru seperti perusahaan-perusahaan besar yang memiliki beragam lini usaha penunjang.

- Pasar Tidak Stabil, hal ini bisa menyangkut lini produksi kamu dalam hal harga bahan baku yang terkadang mengalami kenaikan sehingga perlu punya siasat strategi pemasaran untuk menimalisir kerugian atau gejolak harga yang terjadi.


Berikut webinar yang saya ikuti tentang wirausaha yang dibawakan oleh Bapak Dihin Septyanto, dengan materi Menjadi Wirausaha, Siapa Takut???, Jadi Konglomerat Pasti Bisa, ini cuplikannya


Sumber Video :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Spam, SARA, atau hal berbau politik. Jangan menggunakan nama Unknown, gunakan namamu.