Sabtu, 10 Oktober 2020

Membuat Usaha Baru serta Model Pengembangannya

 Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu sebagai berikut;

1. Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru

    Dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis, yakni

a. perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.

b. persekutuan (partnership), yaitu suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.

c. perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.

    Pada bagian ini sebelumnya telah dikemukakan bahwa untuk memasuki dunia usaha (business)seseorang harus berjiwa wirausaha. Wirausaha adalah seorang yang mengorganisasi, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi risiko. Sebagai pengelola dan pemilik usaha(business owner manager) atau pelaksana usaha kecil (small ness operator), ia harus memiliki kecakapan untuk bekerja, berkemampuan mengorganisasi, kreatif, dan lebih menyukai tantangan.

    Menurut hasil survai yang dilakukan oleh Peggy Lambing (2000:90) hampir setengah atau 43persen responden (wirausaha) menggunakan sumber ide bisnisnya dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempattempat professional lainnya. Mereka mengetahui cara-cara mengoperasikan perusahaan dari pengalaman tersebut. Sebanyak 15 persen lagi dari responden dengan mencobanya dan mereka merasa mampu dengan Iebih baik. Sebanyak 1 dari 10 responden (11 persen) dari wirausaha yang disurvai mengungkapkan memulai uasaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan sebanyak 46persen Iagi karena hoby. 

    Menurut Lambing, ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru : 

1. pendekatan inside-out atau disebut dengan idea generation, yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha. Mereka melihat keterampilan sendiri, kemampuan, latar belakang, dan sebagainya yang menentukan jenis usaha yang akan dirintis. 
Contoh : saya tertarik dengan analis kimia : 1. Membuat produk bahan pencuci yang ada dirumah tangga (sabun cuci piring, detergen, pel lantai, dll). 2. membuat parfum (parfum badan, maupun ruangan). 3. Bahan untuk otomotif ( larutan asam sulfat dalam aki, pelumas, bahan bakar berkualitas, cairan pembersih ruang bakar).

2. pendekatan the out - side in yang juga disebut opportunity recognition, yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila merespons atau menciptakan suatu kebutuhan di pasar. Opportunity recognition tidak lain adalah pengamatan lingkungan (environment scanning) yaitu alat untuk pengembangannya yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang ekonomi. Contoh : 1. Membuat produk sanitasi (hand sanitizer, sabun cair anti kuman tanpa dibilas air). 2. Membuat suplement yang meningkatkan imun tubuh seperti produk di PT saya (PT SOHO) ( imboost, suplemen multivitamin). 3.Membuat masker yang layak untuk menyaring partikel berukuran mikron yang bisa dipakai berkali kali ataupun hanya mengganti bagian penyaringnya.

Berita-berita peluang tersebut menurut Lambing (2000:92) bersumber dari

a. surat kabar,

b. laporan periodik tentang perubahan ekonomi,

c. jurnal perdagangan dan pameran dagang, dan

d. informasi lesensi produk yang disediakan oleh broker, universitas, dan korporasi lainnya.


Menurut Lambing, keunggulan dari perusahaan baru datang secara langsung ke pasar adalah dapat mengidentifikasi “kebutuhan pelanggan” dan “kemampuan pesaing”. Berdasarkan pendekatan inside – out di atas, untuk memulai usaha, seorang kompetensi usaha yang diperlukan meliputi :

a. kemampuan teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara menyajikannya.

b. kemampuan pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.

c. kemampuan finansial, yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakannya

d. kemampuan hubungan, yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara dan mengembangankan relasi, dan kemampuan komunikasi serta negoisasi.


Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai

berikut.

1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.

2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih.

3. Tempat usaha yang akan dipilih.

4. Organisasi usaha yang akan digunakan.

5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh.

6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.

2. Membeli perusahaan orang Iain (buying)

    yaitu dengan membeli perusahaan yang telah dirintis dan diorganisasi oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi usaha yang sudah ada. Banyak alasan mengapa orang memilih membeli perusahaan yang sudah ada pertimbangan mendirikan atau merintis usaha baru, di antaranya karena memiliki beberapa keuntungan Seperti kurang berisiko, lebih mudah, dan memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang bisa ditawar. Membeli perusahaan baru sedikit risikonya karena kemungkinan gagal ada kecil, sedikit waktu, dan tenaga yang diperlukan. Di samping itu, membeli perusahaan yang sudah adapun memiliki peluang harga yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan merintis usaha baru. Namun demikian, bahwa membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung kerugian dan permasalahan eksternal dan internal:

• masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyak pesaing dan ukuran peluang pasar

• masalah internal, yaitu masalah yang ada dalam perusahaan misalnya masalah image atau reputasi perusahaan.


1. Aspek - aspek yang harus Diperhatikan

Sebelum melakukan kontrak jual beli perusahaan yang akan dibeli, ada beberapa aspek yang harus dipertimbangankan dan dianalisis oleh pembeli, aspek-aspek itu meliputi, yaitu sebagai berikut.

a. Pengalaman apa yang dimiliki untuk mengoperasikan perusahaan tersebut?

b. Mengapa perusahaan tersebut berhasil tetapi kritis?

c. Di mana lokasi perusahaan tersebut?

d. Apakah membeli perusahaan tersebut akan lebih menguntungkan ketimbang merintis sendiri usaha baru?

2. Langkah-langkah dalam Membeli Perusahaan

a. Yakinlah bahwa Anda tidak akan merintis usaha baru. Pertimbangkan, alasan membeli perusahaan ketimbang merintis usaha baru atau franschising.

b. Tentukan jenis perusahaan yang diinginkan dan apakah Anda mampu mengelolanya? Teguhkan kekuatan, kelemahan, tujuan, dan dan kepribadian Anda.

c. Pertimbangkan gaya hidup yang Anda inginkan. Apa yang diharapkan dari perusahaan tersebut apakah uang, kebebasan, atau fleksibilitas?

d. Pertimbangkan lokasi yang inginkan. Tempat yang bagaimana yang Anda inginkan?

e. Pertimbangkan kembali gaya hidup. Mungkin Anda memiliki perusahaan ini selama- lamanya dan untuk kesenangan.

3. Kerja sama manajemen (franchisor/ parent company) 

    Dalam mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha. Kerjasama ini biasanya dengan dukungan awal seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, advertensi, pembukuan, pencatatan dan akuntansi, konsultasi, standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum dan sumber-sumber permodalan. 

   Franchisor adalah kerja sama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/ penyalur Inti dari franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk. Yang dimaksud dengan franchisor (perusahaan induk) adalah perusahaan yang diberi lisensi, dan yang dimaksud dengan franchisee adalah perusahaan pemberi lisensi. 

    Adapun kerjasama antara franchisor dan franchisee adalah di halaman berikut ini:

Dalam kerja sama franchising, perusahaan induk memberikan bantuan manajemen secara berkesinambungan. Keseluruhan citra (goodwill), pembuatan, dan teknik pemasaran diberikan kepada perusahaan franchisee. Dasar hukum dari penyelenggaraan franchising adalah kontrak kerja sama antara franchisor (perusahaan induk) dan franchisee (perusahaan penyalur). Kelebihan dan Kelemahan dari Merintis Usaha Baru, Membeli Perusahaan dan, Kerjasama Manajemen (Franchising).

Kelebihan dan Kelemahan dari Merintis Usaha Baru, Membeli Perusahaan dan,
Kerjasama Manajemen (Franchising) :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Spam, SARA, atau hal berbau politik. Jangan menggunakan nama Unknown, gunakan namamu.