Sabtu, 09 Mei 2015

Aplikasi Minyak Bumi



Manfaat Minyak Bumi dalam Kehidupan Sehari-hari


     Dalam kehidupan sehari-hari, minyak bumi dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi tak terbarukan bagi berbagai jenis mesin. Minyak bumi sejatinya baru dapat dimanfaatkan bila telah diolah menjadi produk jadi. Dari produk jadi inilah manfaat minyak bumkita rasakan. Berikui baru dapat t produk jadi minyak bumi tersebut:
1.Gas Elpiji – Gas elpiji adalah produk turunan minyak bumi
yang diperoleh dari destilasi uap pada suhu kurang dari -40 derajat  celcius. Nama elpiji sebetulnya merupaka singkatan dari LPG atau
liquified petroleum gas yang berarti gas minyak bumi yang dicairkan. Komponen elpiji didominasi oleh hidrokarbon propana, 
butana, etana, dan pentana. Elpiji saat ini sering dimanfaatkan sumber bahan bakar rumah tangga dan bahan bakar kendaraan ringan.

2.Bensin - Bensin adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap pada suhu antara -1 sampai 180 derajat celcius. Bensin dalam kehidupan sehari-hari secara luas digunakan sebagai bahan bakar berbagai kendaraan ringan seperti roda 2, roda 3, dan roda 4.


Pelumas - Pelumas adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 105 – 135 derajat celcius. Pelumas sehari-hari digunakan sebagai minimalisator gesekan antar 2 benda bergerak pada mesin. Kita cenderung lebih mengenal pelumas dalam bentuk oli dan gemuk.

3.AVTUR – AVTUR adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 150 – 205 derajat celcius. Nama AVTUR sebetulnya adalah akronim kata aviation turbine. AVTUR secara luas digunakan sebagai bahan bakar mesin jet pada pesawat terbang.

4.Minyak Tanah - Minyak tanah adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 205 - 260 derajat celcius. Dalam bahasa Inggris, minyak tanah dikenal dengan sebutan kerosin. Minyak tanah dahulu dimanfaatkan sebagai bahan bakar lampu minyak namun dewasa ini fungsi minyak tanah beralih sebagai bahan bakar campuran untuk enegi penggerak mesin jet bersama AVTUR.

5.Solar – Solar adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 260 – 315 derajat celcius. Solar digunakan secara luas sebagai bahan bakar mesin diesel pada kendaraan berat dan mesin-mesin produksi

6.Aspal – Aspal adalah kerak terbawah dari hasil pemanasan minyak bumi. Bahan yang juga dikenal dengan sebutan bitumen ini dalam kehidupan sehari-hari umumnya digunakan sebagai lapisan teratas jalan raya. Dewasa ini, karena harganya yang semakin mahal fungsi aspal terbaru digantikan oleh beton.


Energi Alternatif Pengganti Minyak Bumi


Hidrogen
Hidrogen dibuat dengan cara memecah gas alam dan sumber daya lain yang memiliki sifat sejenis. Sumber penghasil paling besar dari hidrogen adalah air.Jika suatu saat teknologi untuk membuat hidrogen dari air sudah ekonomis, hidrogen bisa memiliki potensi yang besar sebagai bahan bakar di masa depan.
Namun penelitian untuk menghasilkan bahan bakar alternatif dari hidrogen masih harus dilakukan.

Gas Alam
Gas alam adalah sumber bahan bakar yang bersih karena emisi yang dihasilkan dari pembakarannya sangat rendah. Gas alam bisa didapatkan langsung dari alam, dan ketersediaanya sekarang masih sangat besar.Emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin pengguna jauh lebih rendah dibandingkan dengan emisis dari pembakaran bensin atau solar.Penggunaan Gas alam sebagai bahan bakar kendaraan sudah dilakukan, namun penggunanya masih sangat sedikit karena belum sepenuhnya didukung oleh penyedia SPBU.

E85
E85 adalah jenis bahan bakar yang sekarang ini sudah bisa digunakan sebagai alternatif pengganti bagi mesin bensin. E85 ini dibuat dari campuran etanol yang lebih besar yaitu 85 persen dan sedikit bagian bensin yaitu 15 persen.
Namun E85 masih kurang efisien jika dibandingkan dengan enggunakan bahan bakar full bensin.Untuk jarak tempuh yang sama,pengguna E85 akan membutuhkan 2 kali lipat jumlah dari pada jika menggunakan bensin.Jadi dibutuhkan dedikasi tinggi terhadap lingkungan jika menggunakan B85 sebagai bahan bakar kendaraan,karena tentunya emisi gas buang lebih rendah daripada bensin.
BIOFUEL
Kembali ke Alam
Biofuel dapat diperolah dari tanaman kelapa sawit, tebu, ketela dan jarak pagar. Bisa dilihat bahwa sebagian besar tanaman tersebut merupakan bahan makanan yang juga di konsumsi oleh manusia. Biofuel dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu bio-etanol, bio-diesel dan bio-oil.

    1.Bio-etanol digunakan sebagai pengganti bahan bakar (gasoline) untuk transportasi, dengan target substitusi 10 persen. Bahan bakunya dari ubi kayu atau ketela dan tebu. Cara pembuatannya yaitu dengan proses fermentasi dengan menggunakan bakteri.
    2.Bio-diesel digunakan sebagai bahan pengganti diesel (solar) yang akan di gunakan untuk transportasi 10 persen dan power plant 50 persen. Bahan bakunya yaitu dari minyak kelapa sawit dan jarak pagar. Cara memperolehnya yaitu dengan menggunakan proses destilasi, kemudian hasilnya di pisahkan berdasarkan fraksinya.
    3.Bio-oil, memiliki 3 turunan, yaitu :
A. Bio-kerosin sebagi pengganti minyak tanah untuk rumah tagga (10 persen) dengan bahan baku minyak kelapa sawit dan jarak pagar.
   B. Bio-oil sebagai pengganti automotive diesel oil (ADO) untuk transportasi (10 persen) dan power plant (10-50%), bahan bakunya dari minyak kelapa sawit dan jarak pagar.
   C. Bio-oil sebagai pengganti minyak bakar (fuel oil) untuk Industri sebanyak 50 persen. Bahan baku nya adalah kelapa sawit dan jarak pagar.
Bio-fuel dapat kita kembangkan menjadi bahan bakar pengganti, dengan syarat lahan yang digunakan untuk tanaman bahan bakar (ubi kayu, kelapa sawit, jarak pagar dan tebu) tidak mengurangi dari jumlah lahan pertanian untuk bahan makanan. Selain itu tidak membuka lahan baru dengan cara membabat hutan dan padang savana.

SOLAR CELL
Di negeri kita ini negara khatulistiwa matahari bersinar sepanjang tahun dan tak terbatas ketersediaannya.
Melihat hal ini sudah barang tentu kita memanfaatkanya.
Memang sudah banyak yang mengembangkan Solar Cell ini tapi perlu langkah efektif dari pemerintah atau lembaga terkait untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat luas agar mereka mengetahui dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari

untuk jelasnya disini gan

TENAGA LISTRIK
Dan alternatif ketiga adalah tenaga listrik dengan banyak pembangkit (PLTA,PLTG dll) bukankah betapa melimpah sumber daya listrik ini namun sepertinya belum bisa di alokasikan secara maksimal.
Ditemukannya beberapa alat transportasi elektrik adalah langkah tepat sebagai salah satu penghemat bahan bakar minyak yang semakin menipis ini

Saat ini dunia masih mengidap ketergantungan terhadap minyak bumi.Jika tidak dipikirkan mulai sekarang ketergantungan tersebut tidak akan sembuh.Namun perlu diingat sekali lagi bahwa bahan bakar minyak bumi suatu saat pasti akan habis.Semakin cepat ditemukan bahan bakar alternatif yang efektif,efisien dan murah merupakan masa depan yang cerah.

PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung  dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.



Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.



Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai berikut:
 1. DISTILASI

Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).

Menara destilasi









Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).

Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.

Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut :
1. Gas
    Rentang rantai karbon : C1 sampai C5

Trayek didih : 0 sampai 50°C
2. Gasolin (Bensin)
    Rentang rantai karbon : C6 sampai C11

Trayek didih : 50 sampai 85°C
3. Kerosin (Minyak Tanah)
    Rentang rantai karbon : C12 sampai C20

Trayek didih : 85 sampai 105°C
4. Solar
    Rentang rantai karbon : C21 sampai C30

Trayek didih : 105 sampai 135°C
5. Minyak Berat
    Rentang ranai karbon : C31 sampai C40

Trayek didih : 135 sampai 300°C
6. Residu
    Rentang rantai karbon : di atas C40

Trayek didih : di atas 300°C

Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi,I treating, dan blending.


2. CRACKING

Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan dimurnikan (refinery), seperti terlihat dibawah ini:



Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.

Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.











Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :

a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.

Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
crack 1
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
crack1
c. Hidrocracking
Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.


3. REFORMING

Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.

Contoh reforming adalah sebagai berikut :
 Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya :

 4.ALKILASI

Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:

                          RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :

                                 M CnH2n Cm+nH2(m+n)

Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.


 5. TREATING

Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :



Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.

Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.

Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas

Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.

Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental.

Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :


1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta

2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan.



Akan tetapi selain 2 cara di atas, saat ini ada pula teknik desulfurisasi yang lain yaitu bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari minyak bumi dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh enzim hasil metabolisme mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran proses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit disingkirkan, misalnya alkylated dibenzothiophenes. Jenis mikroorganisme yang digunakan untuk proses bio-desulfurisasi umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian lebih lanjut juga dikembangkan untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.

Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.



Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi Aliran Gas

Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari Shell Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan secara komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.

Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa tangki atmosferik teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai berikut :


Absorpsi H2S oleh senyawa soda




Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme




Keunggulan dari proses Shell-Paques adalah :

dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar (efisiensi penyingkiran hidrogen sulfida dapat mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan hidrogen sulfida yang sangat rendah dalam aliran gas (kurang dari 4 ppm-volume)

pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery) sulfur terintegrasi dalam 1 proses- gas buang (flash gas/vent gas) dari proses ini tidak mengandung gas berbahaya, sehingga sebelum dilepas ke lingkungan tidak perlu dibakar di flare. Hal ini membuat proses ini ideal untuk lokasi-lokasi dimana proses yang memerlukan pembakaran (misalnya flare atau incinerator) tidak dimungkinkan.

menghilangkan potensi bahaya dari penanganan solvent yang biasa digunakan untuk melarutkan hidrogen sulfida dalam proses ekstraksi

sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko penyumbatan (plugging atau blocking) pada pipa

Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi proses

Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman (antara lain beroperasi pada suhu dan tekanan rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan

Proses Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas alam, gas buang regenerator amine, fuel gas, synthesis gas, serta aliran oksigen yang mengandung gas limbah yang tidak dapat diproses dengan pelarut.


6.BLENDING

Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Spam, SARA, atau hal berbau politik. Jangan menggunakan nama Unknown, gunakan namamu.